Film Jepang Boneka Daruma

Film Jepang Boneka Daruma

Bentuk bulat, simbol semangat dan pantang menyerah

Boneka Daruma melambangkan meditasi Bodhidharma dan bentuknya yang bulat juga menunjukkan keuletan atau pantang menyerah.

Meski boneka Daruma baru diciptakan di Jepang pada abad ke-18, asal-usul Daruma berkaitan dengan perjalanan Bodhidharma.

Menurut legenda, Bodhidharma mendapat pencerahan setelah bertapa menghadap dinding selama sembilan tahun.

Konon, ketika menjalani ritual itu, Bodhidharma kehilangan anggota tubuhnya, dan dari peristiwa itulah boneka Daruma dibuat dalam bentuk tanpa anggota tubuh.

Desain Daruma, yang dibuat khusus agar tetap berdiri atau bangun kembali meskipun terjatuh, menggambarkan kegigihan atau keuletan Bodhidharma.

Karakter Daruma itu serupa halnya dengan pepatah Jepang yang berbunyi, "Nana korobi nana yaoki" atau "tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit".

Baca juga: Sejarah Chanoyu, Upacara Minum Teh di Jepang

Hadiah yang Menghadiahkan Kembali

Jika Anda mengenal seseorang yang sedang berusaha mencapai tujuan, seperti masuk ke sekolah/universitas favorit, lulus ujian, atau hanya sekadar membutuhkan sedikit keberuntungan dalam hidup mereka, boneka Daruma adalah hadiah yang sempurna. Beli untuk Anda sendiri atau berikan Daruma dengan mata kosong kepada orang terdekat Anda dan ceritakanlah kisah serta kekuatan pemberi keberuntungannya untuk motivasi. Semoga suatu hari Anda akan melihat boneka Daruma tersebut memiliki dua bola mata indah.

Gambar Judul: Shutterstock / Dann19L

Jika Anda ingin memberikan komentar pada salah satu artikel kami, memiliki ide untuk pembahasan yang ingin Anda baca, atau memiliki pertanyaan mengenai Jepang, hubungi kami di Facebook!

The information in this article is accurate at the time of publication.

JAKARTA, KOMPAS.com - Film horor Jepang seringkali memberikan tayangan tentang dunia supranatural yang penuh ketegangan yang dibalut dengan nilai budaya lokal di Jepang.

Suasana horor juga kerap ditampilkan melalui sosok boneka yang menyeramkan melalui aksi teror yang menakutkan.

Berikut tiga rekomendasi film horor Jepang bertema boneka yang dapat buat Anda merinding:

Baca juga: Sinopsis Re: Mind, Serial Misteri Thriller Jepang, Tayang di Netflix

Film bertema survival game ini mengisahkan siswa sekolah berama Shun dan teman sekelasnya yang harus melakukan permainan anak-anak mematikan.

Seorang siswa yang gemar main video game sadis, Shun berusaha memenangkan permainan dan menghadapi boneka Daruma yang kejam.

Setiap peserta permainan yang kalah atau melanggar peraturan akan menghadapi kematian.

Baca juga: Sinopsis Sweet Teeth, Ketika Dokter Gigi Menjalin Cinta dengan Pasien

Shutterstock/YUMIK Boneka Daruma warna pink dan emas.Arti warna Daruma

Boneka Daruma warna pink dan emas.

Boneka Daruma tradisional berwarna merah cerah, yang melambangkan keberuntungan dan rezeki. Namun sekarang ini, Daruma dapat ditemukan dalam berbagai macam warna.

Berikut ini arti warna Daruma.

Baca juga: Sejarah Shogun Jepang

Boneka Daruma mulai marak digunakan sebagai simbol keberuntungan pada abad ke-19, tepatnya ketika Jepang bangkit dari keterpurukannya menjadi negara industri.

Di zaman sekarang, boneka Daruma umumnya dibeli pada saat tahun baru, baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis.

Daruma ditaruh di rumah dengan harapan penghuninya akan bahagia selama setahun penuh.

Boneka Daruma juga mudah ditemukan di berbagai perusahaan, kantor publik, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan, dengan harapan dapat terpenuhinya harapan dan bisnis yang makmur.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak souvenir unik yang bisa kamu bawa pulang saat liburan dari Jepang.

Satu di antaranya adalah boneka Daruma.

Daruma adalah boneka yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan di Jepang.

Secara tradisional, warna Daruma dominan merah dan bentuk tradisionalnya terinspirasi dari seorang biarawan Budha, Bodhidharma yang mendirikan ajaran Zen.

Diperkirakan, Bodhidharma hidup pada abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.

Menurut legenda, Bodhidharma bermeditasi selama sembilan tahun dengan mata terbuka dan menatap dinding terus menerus.

Keteguhannya untuk mencapai pencerahan sangat kuat, sampai-sampai kaki, tangan, dan tubuhnya merosot dan menghilang/lumpuh.

Inilah mengapa bentuk Daruma juga bundar, tanpa tangan maupun kaki.

Namun, semangatnya yang tak gentar tetap ada.

Warna Daruma kebanyakan adalah merah, karena Bodhidharma diyakini mengenakan jubah berwarna merah.

TRIBUNNEWS.COM - Ada banyak souvenir unik yang bisa kamu bawa pulang saat liburan dari Jepang.

Satu di antaranya adalah boneka Daruma.

Daruma adalah boneka yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan di Jepang.

Secara tradisional, warna Daruma dominan merah dan bentuk tradisionalnya terinspirasi dari seorang biarawan Budha, Bodhidharma yang mendirikan ajaran Zen.

Diperkirakan, Bodhidharma hidup pada abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.

Menurut legenda, Bodhidharma bermeditasi selama sembilan tahun dengan mata terbuka dan menatap dinding terus menerus.

Keteguhannya untuk mencapai pencerahan sangat kuat, sampai-sampai kaki, tangan, dan tubuhnya merosot dan menghilang/lumpuh.

Inilah mengapa bentuk Daruma juga bundar, tanpa tangan maupun kaki.

Namun, semangatnya yang tak gentar tetap ada.

Warna Daruma kebanyakan adalah merah, karena Bodhidharma diyakini mengenakan jubah berwarna merah.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>>

Slappy di serial Goosebumps

Anak-anak tahun 1990-an pasti tidak lupa dengan Slappy yang muncul di film seri horor Goosebumps.

Film seri itu merupakan adaptasi dari novel karya RL Stine.

Asal-Usul Boneka Daruma

Meskipun Bodhidharma hidup berabad-abad lalu, ia hanya dikenal sebagai tokoh legendaris dalam Zen Buddhisme di Jepang dan bukan yang lain. Inkarnasinya menjadi jimat dan boneka populer adalah penemuan terkini.

Ada beberapa cerita yang menyatakan asal-usul sebenarnya boneka itu, tetapi sebagian besar merujuk ke abad-17 di Takasaki, kota di Prefektur Gunma. Di satu cerita, konon seorang biksu yang mengelola kuil setempat merasa lelah membuat jimat baru dan barang-barang keberuntungan untuk petani di sana setiap tahun, karena di akhir tahun, mereka akan membawa jimat lama dan menghancurkannya di sebuah upacara.

Untuk mengatasi hal ini, sang biksu menciptakan boneka Daruma dalam figur Bodhidharma dan mendesainnya agar bertahan jauh lebih lama dari jimat berukuran kecil. Itu karena boneka Daruma dapat disimpan sampai keinginan seseorang terkabul, setelah itu dihancurkan pada suatu upacara.

Cerita kedua mengatakan bahwa para petani menuntut jimat baru. Entah mereka membuatnya sendiri atau meminta biksu untuk mendesainnya. Di kedua cerita tersebut, popularitas boneka Daruma terus tumbuh selama berabad-abad hingga seperti yang kita kenal sekarang.

Mendukung asal-usulnya, Takasaki masih menyumbang lebih dari 80% produksi Daruma di Jepang.

Mata hitam sebagai simbol harapan

Biasanya boneka Daruma dijual dengan kedua belah mata masih dalam keadaan kosong atau belum diberi warna.

Orang Jepang percaya bahwa sebelum seseorang berkomitmen untuk melakukan suatu usaha, ia hanya mendapatkan Daruma dengan kedua mata kosong.

Supaya harapan atau keinginannya terkabul, maka ia akan menggambar atau menghitamkan salah satu sisi mata Daruma dengan spidol atau tinta, sedangkan untuk sisi lainnya dibiarkan  saja.

Dengan membiarkan salah satu sisi mata dalam keadaan kosong diharapkan orang tersebut akan menjadi lebih fokus mengejar harapannya atau tekun berusaha.

Ketika harapan tersebut terkabul, ia bisa menghitamkan sisi mata lainnya.

Baca juga: Samurai: Sejarah, Senjata, Kode Etik, dan Pembubaran

Desain Boneka Daruma dan Simbolnya

Boneka Daruma penuh dengan simbolisme. Segala sesuatu mulai dari bentuk hingga warnanya menunjukkan keterkaitan mistis atau keberuntungan bagi pemiliknya.

Boneka Daruma merupakan bagian dari garis keturunan mainan Jepang "okigari", yang berarti "bangun". Tidak peduli seberapa keras Anda mendorong, boneka itu akan selalu berdiri tegak kembali karena bagian bawahnya yang berbentuk bulat dan pusat gravitasi yang rendah. Ini melambangkan kesuksesan dan tekad untuk berhasil, serta mewujudkan pepatah Jepang yang berbunyi "nana korobi ya oki". Artinya, "jatuh tujuh kali, berdiri delapan kali".

Secara tradisi, boneka Daruma dicat dengan warna merah cerah. Mengingatkan kembali pada Bodhidharma dan biksu Buddha yang mengenakan jubah dengan warna yang sama. Merah juga merupakan warna keberuntungan serta berperan sebagai simbol kesuksesan dan tekad yang dibangun dalam bentuk Daruma.

Baru-baru ini, berbagai warna lain juga mulai dikembangkan, masing-masing dengan keunikan dan keberuntungannya sendiri seperti yang tertulis di bawah:

Seperti disebutkan sebelumnya, wajah boneka Daruma menggambarkan figur Boddhidharma. Janggut di wajah yang berantakan dan tidak terawat adalah hasil dedikasi pertapaannya sebagai seorang biksu. Namun, melewati waktu berabad-abad simbolisme lain juga telah ditambahkan.

Alis besar dan tidak teratur digambar menyerupai bangau, hewan yang dianggap beruntung dan dipuja karena berumur panjang. Begitu pula dengan kumisnya, digambar sedemikian rupa untuk memunculkan citra kura-kura, hewan dalam mitologi Jepang lainnya yang dihormati karena berumur panjang.

Kedua simbol ini ditulis di badan boneka Daruma dengan huruf kanji besar. Ada berbagai kanji berbeda yang dapat Anda temukan di boneka Daruma, dan setiap kanji tersebut memiliki kegunaan dan keberuntungan tersendiri. Biasanya antara mengandung harapan kebahagiaan atau kemenangan, atau untuk mengenang toko / kota tempat Daruma dibeli.

Mengapa Mata Daruma Sering Kosong?

Daruma adalah jimat keberuntungan yang menarik. Apabila jimat lain hanya dipajang, baik sebagai pengingat kekuatan yang terkandung di dalamnya atau untuk menangkal kemalangan, Daruma justru membutuhkan partisipasi aktif dari Anda.

Tujuan keberuntungan Daruma bukan untuk memberikan kesejahteraan umum, melainkan membantu pemiliknya mencapai keinginan. Ketika menerima Daruma, Anda harus membuat keinginan yang diharapkan dapat dicapai dalam waktu dekat, lalu warnai salah satu mata Daruma. Biarkan seperti itu sampai keinginan Anda tercapai. Setiap kali melihat Daruma, Anda akan diingatkan tentang keinginan yang telah dibuat, dan sebagai gantinya, Anda diberikan keberuntungan untuk mencapainya.

Hanya setelah keinginan Anda tercapai, Anda baru bisa mewarnai mata satunya untuk menandakan bahwa tujuan Daruma sudah terpenuhi. Jadi, jika Anda melihat Daruma dengan dua mata, itu berarti seseorang telah berhasil mencapai tujuan atau keinginannya.

Oleb karena itu, Daruma sering diberikan sebagai hadiah untuk orang yang sedang menargetkan sesuatu. Misalnya, bisa masuk ke sekolah/universitas pilihan, lulus ujian, atau mencapai prestasi pribadi seperti menurunkan berat badan atau menyingkirkan kebiasaan buruk.

Asal mula mengapa mata digunakan untuk menggambarkan doa atau harapan berasal dari permainan kata dalam bahasa Jepang. Kata untuk berdoa atau memohon adalah 願掛け(gan-kake) dalam bahasa Jepang, dan "gan" juga merupakan salah satu cara membaca kata "mata" (眼).

Selama zaman Edo, waktu dalam sejarah ketika boneka Daruma pertama kali dibuat, Jepang sering mengalami wabah cacar yang menyebabkan penurunan fungsi mata dan bahkan kebutaan. Orang-orang kemudian memohon perlindungan Daruma dan mulai meminta untuk memasang mata sendiri. Dari sanalah tradisi mengisi mata untuk membuat keinginan bermula.

Talky Tina di The Twilight Zone)

Boneka Talky Tina dalam film The Twilight Zone

"Nama saya Talky Tina, dan saya akan membunuhmu," itulah kata-kata yang mengguncang penonton selama episode 60 detik

berjudul "Boneka Hidup".

Dalam episode tersebut, seorang gadis kecil bernama Christi menerima boneka dari ibunya, Annabelle, tetapi boneka itu tidak cukup bersinar untuk ayah tiri gadis itu.

Merasakan ketidaksukaan darinya, boneka itu mulai memunculkan frasa ancamannya sendiri.

Ancaman kemudian berubah menjadi tindakan. Di akhir film, pernyataan gadis kecil itu divalidasi oleh Christi.

“Tina (benar-benar) melakukan (melakukan) segalanya,” seperti yang dikatakan acara tersebut, termasuk pembunuhan.

STX Entertainment Boneka Brahms di film The BoyThe Boy juga memiliki boneka yan dianggap menyeramkan. Bramhs, nama boneka itu, memiliki seorang perawat khusus.

Boneka Brahms di film The Boy

Perawat bernama Greta itu harus mengikuti sederet peraturan yang ketat dalam merawat boneka berbaju necis itu.

Bancho Sarayashiki

Okiku merupakan boneka berhantu asal jepang yang dipercaya sebagai boneka berhantu.

Pada 1990-an, boneka itu milik seorang anak bernama Okiku yang meninggal karena demam.

Setelah kematian Okiku, boneka itu mulai tumbuh dan semakin panjang meski dipotong secara berkala.

Kisah urban legend tersebut menginspirasi sineas kreatif dalam menggarap film Bancho Sarayashiki yang menyoriti tentang Okiku yang mengenaskan.

Baca juga: Sinopsis Ghostbusters: Afterlife, Segera Tayang di Bioskop

Film ini menyoroti kisah seorang garis bernama Oshare (Kimiko Ikegami) dan teman-temannya yang menemukan roh pendendam di sebuah rumah pedesaan.

Di rumah bibi Oshare, mereka harus menghadapi setan kucing rumah, boneka menyeramkan, piano yang memakan orang, dan barang perabotan rumah yang siap menerkamnya.

Satu per satu, kejadian janggal yang menakutkan hadir dan mengancam keselamatan Oshare dan teman-temannya.

Baca juga: Sinopsis The Mercilles, Aksi Kriminal Para Tahanan Penjara

Itulah tiga rekomendasi film horor Jepang bertema boneka.

JAKARTA, KOMPAS.com - Chucky, Annabelle, Billy, dan Slappy hanyalah beberapa nama boneka dalam film horor selama beberapa tahun silam.

Boneka-boneka itu membuat penonton takut dengan sorot mata yang menyeramkan, kulit porselen yang dingin, serta gerakan yang lambat dan menakutkan.

Banyak dari boneka tersebut wujudnya menyerupai manusia, sama seperti spirit doll yang tengah ramai diperbincangkan di Indonesia kini.

Berikut delapan boneka dalam film hit.

Wujud Asli Boneka AnnabelleAnabelle adalah film horor tahun 2014 yang terinspirasi dari boneka nyata. Ukurannya punhampir sebesar gadis kecil yang sebenarnya.

Wujud Asli Boneka Annabelle

Penggambaran film 2014 tentang permainan adalah inspirasi di baliknya.

Annabelle didasarkan pada kisah nyata, namun boneka aslinya bukan porselen seperti di film.

Boneka aslinya terkunci di dalam kotak di Museum Ilmu Gaib Lorraine Warren di Monroe, Conn, Amerika Serikat.

Di depan boneka itu tertulis peringatan untuk tidak membuka kotanya. Namun seorang pengunjung mengabaikannya dan memprovokasi boneka itu.

Ada kaitan atau tidak dengan kelakuannya, pengunjung itu kemudian mengalami kecelakaan.

Peristiwa itu merupakan satu dari beberapa kejadian aneh yang terjadi berkaitan dengan boneka Annabelle.

Karakter boneka Chucky dalam film

Dalam filmnya, Chucky diceritakan dirasuki roh jahat dengan cara voodoo.

Boneka yang awalnya lucu dan manis itu menjadi hidup dan berubah jahat dan mengerikan.

Mainan favorit Chucky adalah benda tajam dan mematikan. Dia bisa bergerak sangat cepat dan pintar bersembunyi.

Dilansir The Hollywood Reporter, Chucky terinspirasi dari boneka Robert The Doll yang dijuluki "boneka paling menyeramkan di dunia.

Menurut The Sun, Robert Eugene Otto, atau “Gene”, mendapat boneka Robert dari pembantunya yang berasal dari Bahama pada tahun 1904.

Pembantu itu diyakini mempraktikkan ilmu hitam voodoo. Tak lama setelah memiliki boneka itu, Gene mulai berbicara dengannya.

Gene memberi tahu orangtuanya bahwa boneka itu menghancurkan mainannya dan menjatuhkan barang-barang di rumah.

Bahkan tetangga melaporkan melihat boneka itu berpindah dari kamar ke kamar saat keluarga penghuni rumah keluar.

Boneka Robert yang diyakini terkutuk itu sekarang dikurung di Museum Martello Timur di Key West, Florida.